Optimasi Proses Ekstraksi Fukosantin Rumput Laut Coklat Padina australis Hauck Menggunakan Pelarut Organik Polar

Limantara, Leenawaty and Heriyanto, Heriyanto (2011) Optimasi Proses Ekstraksi Fukosantin Rumput Laut Coklat Padina australis Hauck Menggunakan Pelarut Organik Polar. Jurnal Ilmu Kelautan, 16 (2). pp. 86-94.

Full text not available from this repository. (Request a copy)

Abstract

Rumput laut coklat merupakan salah satu sumber daya alam laut yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat Indonesia. Warna rumput laut coklat berasal dari salah satu pigmen dominan yang terdapat dalam rumput laut ini yaitu fukosantin, yang bermanfaat sebagai anti-kanker dan anti-obesitas. Penelitian mengenai proses optimasi ekstraksi fukosantin pada rumput laut coklat belum banyak dilakukan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menentukan pelarut organik polar yang dapat mengekstrak fukosantin secara optimal. Fukosantin diekstraksi dari Padina australis Hauck menggunakan lima jenis pelarut organik polar, yaitu: aseton, asetonitril, dimetil sulfoksida (DMSO), etanol dan metanol. Berdasarkan hasil analisis spektrometri, nilai absorbansi pada panjang gelombang serapan maksimum (λmak) fukosantin dari spektra serapan ekstrak kasar pigmen, Padina australis Hauck yang diekstraksi dengan pelarut metanol memiliki nilai absorbansi relatif tinggi yaitu 0,9338 hampir sama ketika DMSO dan etanol digunakan sebagai pelarut ekstraksi. Hasil ini diperkuat oleh hasil analisis kandungan fukosantin dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dimana kandungan fukosantin mencapai 2,6049 mg/g berat kering dengan pelarut metanol dan kandungan fukosantin ini lebih tinggi 1,08-1,71 kali dibandingkan menggunakan pelarut organik polar lainnya. Kemurnian fukosantin dapat ditentukan berdasarkan nilai persentase luas puncak fukosantin (isomer cis dan trans fukosantin) terhadap luas dari seluruh puncak pigmen yang dapat dipisahkan pada kromatogram KCKT. Pelarut metanol memiliki nilai persentase luas puncak fukosantin relatif tinggi yaitu 60,11%. Berdasarkan hasil penelitian ini maka metanol merupakan pelarut yang terbaik untuk mengekstrak fukosantin dari Padina australis Hauck.

Item Type: Artikel
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Fakultas Teknologi dan Desain > Teknik Sipil
Depositing User: Admin Repository
Date Deposited: 18 Apr 2020 20:20
Last Modified: 03 Jun 2022 01:16
URI: http://eprints.upj.ac.id/id/eprint/134

Actions (login required)

View Item View Item