Arisanty, Melisa Imperalisme Budaya Melalui Perangkulan Budaya Lokal di Balik Film Java Heat. dalam Persaingan Industri Perfilman di Dunia. pp. 371-408.
Text
IMPERALISME BUDAYA MELALUI PERANGKULAN.pdf Download (489kB) |
Abstract
Imperialisme budaya hingga saat ini masih menjadi topik perdebatan yang hangat di skala Internasional. Bahkan imperialism budaya pernah dituduh sebagai paradigma yang bertanggung jawab terhadap serangkaian eksploitasi dan kehancuran budaya di dunia ketiga. Bentuk Imperialisme yang dilancarakan baik berupa fashion, musik,, film dan lain-lain. Hal yang paling menarik yang dapat kita cermati dari perkembangan bentuk imperialisme budaya yang trend saat ini adalah melalui dunia film. Banyaknya sutradara-sutradara Hollywood saat ini yang merangkul budaya lokal dari negara-negara berkembang (setting lokasi, pemain lokal, fashion lokal, maupun alur cerita yang sangat khas nuansa kelokalannya) merupakan cara baru Amerika dalam menyebarkan supremasinya ke negara berkembang seperti di Indonesia. Salah satunya melalui Film Java Heat, yang mengkolaborasikan budaya lokal Indonesia namun tetap kental dengan budaya film action Hollywood. Dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes, peneliti menemukan bahwa ideologi imperialisme budaya ditunjukkan secara implisit dalamFilm Java Heat, meskipun saat ini bentuknya yang lebih canggih dan terpoles cantik melalui perangkulan budaya lokal pada film Hollywood “Java Heat”. Temuan ini berkontribusi terhadap kajian semiotika yang dikaitkan dengan konsep imperialisme budaya implisit dalam film Hollywood
Item Type: | Artikel Jurnal/Prosiding |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | : Imperialisme Budaya, Semiotika, Java Heat, Perangkulan Budaya Lokal |
Subjects: | A General Works > AC Collections. Series. Collected works |
Divisions: | Universitas Pembangunan Jaya |
Depositing User: | Alexandro Andika |
Date Deposited: | 14 Apr 2023 08:06 |
Last Modified: | 14 Apr 2023 08:06 |
URI: | http://eprints.upj.ac.id/id/eprint/4809 |
Actions (login required)
View Item |