Puspita, Nabila Adira (2024) Kajian Pencahayaan dan Material pada Ruang Suci Masjid Istiqlal yang Mendukung Ketenangan Jamaah dalam Beribadah. Undergraduate thesis, Universitas Pembangunan Jaya.
Text
1. Pendahuluan.pdf Download (396kB) |
|
Text
2. Abstract.pdf Download (217kB) |
|
Text
3. Abstrak.pdf Download (209kB) |
|
Text
4. Daftar Isi.pdf Download (180kB) |
|
Text
5. Daftar Gambar.pdf Download (184kB) |
|
Text
6. Daftar Tabel.pdf Download (166kB) |
|
Text
7. Daftar Lampiran.pdf Download (143kB) |
|
Text
8. Bab I.pdf Download (264kB) |
|
Text
9. Bab II.pdf Download (1MB) |
|
Text
10. Bab III.pdf Download (436kB) |
|
Text
11. Bab IV.pdf Download (4MB) |
|
Text
12. Bab V.pdf Download (236kB) |
|
Text
13. Daftar Pustaka.pdf Download (212kB) |
|
Text
14. Lampiran.pdf Download (1MB) |
|
Text
15. Berita Acara Unggah Mandiri.pdf Download (776kB) |
Abstract
Cahaya diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk setiap makhluk hidup dapat memulai hari-harinya, beribadah dan menikmati keindahan alam. Disebutkan dalam Quran surat An-Nur ayat 35 pun menyatakan bahwa Allah merupakan cahaya di langit dan di bumi. Ketika cahaya matahari merupakan bagian dari kebesaran Tuhan, maka menjadi urgensi yang penting dalam menghadirkan rona cahaya matahari dalam ruang suci masjid, baik melalui pencahayaan alami atau pencahayaan buatan. Dalam buku sacred light karya Abdulaziz Al-azem menyatakan terdapat 9 ruang dalam masjid. 6 dari 9 ruangan tersebut dianggap menjadi ruang suci karena ruangannya dikhususkan untuk jamaah yang telah menyucikan diri (berwudhu). Warna dari pencahayaan dan material pada ruang suci akan mempengaruhi kondisi psikologis manusia untuk merasakan konsep dan karakter yang telah dirancang oleh sang arsitek. Ruang suci pada Masjid Istiqlal berupaya menekankan karakter peaceful & grand scale. Masjid Istiqlal mengaplikasikan karakter peace melalui pencahayaan buatan yang diatur layaknya rona cahaya matahari serta memaksimalkan pencahayaan alami masuk ke dalam bangunan. Dalam menganalisis pencahayaan menggunakan standarisasi dari SNI 03-2396-2001 dan SNI 6197:2011 serta teknik penerangan guna mengetahui kecukupan cahaya dalam ruang suci untuk menunjang kegiatan ibadah. Sedangkan karakter grand ditetapkan dari kemegahan bangunan dan material yang memiliki skala besar dibandingkan dengan bangunan lainnya sehingga manusia merasa kecil. Pencahayaan dan material pada ruang suci Masjid Istiqlal yang merupakan kombinasi antara warna putih dan kuning memberikan nuansa yang suci serta berkaitan dengan cahaya matahari dan ketuhanan. Pengertian dari kedua warna tersebut disebutkan dari penelitian Frank H. Mahnke dan Faber Birren yang mana merupakan ahli psikologi. Sehingga peran cahaya dan material menjadi faktor utama dalam mengembangkan suasana ketenangan dalam ruang suci yang mana telah sesuai dengan karakter yang dirancang oleh arsitek.
Item Type: | Karya Tulis Ilmiah (KTI) (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ruang Suci, Pencahayaan, Material, Ketenangan |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi dan Desain > Arsitektur |
Depositing User: | Nabila Adria Puspita |
Date Deposited: | 12 Feb 2024 06:09 |
Last Modified: | 12 Feb 2024 06:10 |
URI: | http://eprints.upj.ac.id/id/eprint/7796 |
Actions (login required)
View Item |