Pemaknaan Isu Perselingkuhan pada Karakter Nisa di Film Ipar adalah Maut (Analisis Resepsi di Kalangan Perempuan Urban)

Avisatira, Devitha (2025) Pemaknaan Isu Perselingkuhan pada Karakter Nisa di Film Ipar adalah Maut (Analisis Resepsi di Kalangan Perempuan Urban). Undergraduate thesis, Universitas Pembangunan Jaya.

[img] Text
Pendahuluan.pdf

Download (19MB)
[img] Text
Abstract.pdf

Download (213kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (213kB)
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (207kB)
[img] Text
Daftar Gambar.pdf

Download (196kB)
[img] Text
Daftar Tabel.pdf

Download (197kB)
[img] Text
Daftar Lampiran.pdf

Download (195kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (443kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (548kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (393kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (814kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (316kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (236kB)
[img] Text
Lampiran.pdf

Download (6MB)
[img] Text
Berita Acara Unggah Mandiri .pdf

Download (307kB)
[img] Text
Bukti Lolos Plagiarisme.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pemaknaan kalangan perempuan urban terhadap isu perselingkuhan pada karakter Nisa di film Ipar Adalah Maut (IAM). Penting dan menarik diteliti, karena melalui karakter Nisa dalam film ini, perempuan korban perselingkuhan direpresentasikan sebagai perempuan berdaya berbeda dengan penggambaran dalam film mengenai isu perselingkuhan di Indonesia sebelumnya. Hal tersebut mendukung preferred reading film ini yang ingin menyampaikan pesan, bahwa perselingkuhan tidak melulu disebabkan karena kesalahan perempuan. Untuk itu, digunakan teori analisis resepsi Stuart Hall, teori standpoint dan sejumlah konsep terkait dengan film, karakter, isu perselingkuhan, dan karakteristik perempuan urban sebagai pisau analisisnya. Selanjutnya, penelitian ini memilih menggunakan metode analisis resepsi dengan melakukan wawancara untuk pengumpulan datanya. Informan penelitian ini terdiri dari empat orang perempuan tinggal didaerah urban, berusia antara 23-31 tahun, memiliki sejumlah karakteristik yang relatif homogen baik dari sisi etnis, pendidikan dan latar belakang keluarga. Temuan penelitian menunjukkan posisi pemaknaan didominasi posisi dominan hegemoni. Mereka menganggap laki-laki juga berperan dalam menjadi penyebab adanya perselingkuhan. Sebaliknya, informan dengan posisi pemaknaan oposisi menganggap bahwa perselingkuhan terjadi karena perempuan dianggap terlalu dominan. Sementara bagi informan dengan posisi pemaknaan negosiasi menganggap bahwa isu perselingkuhan dapat disebabkan kesalahan kedua belah pihak. Dalam perspektif perempuan urban sebagai kalangan margimal, isu perselingkuhan dipengaruhi pengalaman pribadi dan kolektif yang berkembang di masyarakat saat itu. Temuan penelitian mengkonfirmasi pandangan teori standpoint dalam konteks penelitian ini.

Item Type: Karya Tulis Ilmiah (KTI) (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Perselingkuhan, Perempuan Urban, Reception Analysis, Standpoint.
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
Divisions: Fakultas Humaniora dan Bisnis > Prodi Ilmu Komunikasi
Depositing User: Devita Avisatira
Date Deposited: 05 Feb 2025 06:29
Last Modified: 05 Feb 2025 06:30
URI: http://eprints.upj.ac.id/id/eprint/10686

Actions (login required)

View Item View Item