Senatra, Valdis Deva (2025) Pemaknaan Pembingkaian Pemberitaan Revisi Undang-Undang TNI di Tempo.co (Analisis Resepsi di Kalangan Generasi X, Y dan Z Kawasan Urban). Undergraduate thesis, Universitas Pembangunan Jaya.
![]() |
Text
1. Pendahuluan.pdf Download (399kB) |
![]() |
Text
2. Abstract.pdf Download (174kB) |
![]() |
Text
3. Abstrak.pdf Download (161kB) |
![]() |
Text
4. Daftar Isi.pdf Download (199kB) |
![]() |
Text
5. Daftar Gambar.pdf Download (145kB) |
![]() |
Text
6. Daftar Tabel.pdf Download (195kB) |
![]() |
Text
7. Daftra Lampiran.pdf Download (194kB) |
![]() |
Text
8. BAB I.pdf Download (452kB) |
![]() |
Text
9. BAB II.pdf Download (552kB) |
![]() |
Text
10. BAB III.pdf Download (419kB) |
![]() |
Text
11 BAB IV.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
12. BAB V.pdf Download (228kB) |
![]() |
Text
13. Daftar Pustaka.pdf Download (236kB) |
![]() |
Text
14. Lampiran.pdf Download (4MB) |
![]() |
Text
15. Berita Acara Unggah Mandiri.pdf Download (303kB) |
![]() |
Text
16. Bukti Lolos Similarity.pdf Download (814kB) |
Abstract
Revisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI yang disahkan pada Maret 2025 memicu penolakan dari berbagai elemen masyarakat sipil karena dinilai mengancam demokrasi dan memperluas peran militer di ranah sipil. Tempo.co membingkai isu ini sebagai ancaman terhadap ruang sipil, partisipasi publik, dan profesionalisme militer. Dengan pendekatan jurnalistik, Tempo.co menyoroti penolakan dari akademisi, aktivis HAM, hingga kelompok perempuan, serta menilai proses legislasi RUU TNI berlangsung tertutup dan tidak partisipatif. Preferred reading Tempo.co menekankan perlunya pencabutan RUU TNI dan mendorong pembahasan undang-undang yang lebih demokratis dan relevan. Penelitian ini menganalisis framing pemberitaan Tempo.co menggunakan teori Robert N. Entman dan menelaah pemaknaan audiens dengan teori resepsi Stuart Hall. Data diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap informan dari Generasi X, Y, dan Z yang dipilih secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan lima informan berada dalam posisi dominan karena keterpaparan tinggi terhadap media, memiliki pemahaman isu yang cukup baik hingga rinci, serta tidak memiliki keterlibatan langsung dengan Orde Baru, hanya melalui narasi sejarah. Satu informan dalam posisi negosiasi karena mengalami masa Orde Baru yang dianggap memberi rasa aman, memahami revisi secara parsial, dan memiliki tingkat keterpaparan berita yang rendah. Empat informan berada dalam posisi oposisi karena pemahaman terhadap isi revisi yang rendah, keterbatasan akses media, dan pengalaman positif terhadap masa Orde Baru.
Item Type: | Karya Tulis Ilmiah (KTI) (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Revisi UU TNI, Tempo.co, Generasi X, Resepsi, Framing, Media Daring |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Humaniora dan Bisnis > Prodi Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Valdis Deva Senatra |
Date Deposited: | 25 Jul 2025 07:17 |
Last Modified: | 25 Jul 2025 07:18 |
URI: | http://eprints.upj.ac.id/id/eprint/11492 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |