Nugraha, Zhafara Olinda Mufariihana (2024) Analisis Perencanaan Sarana dan Prasarana di Koridor Bus Rapid Transit (BRT) di Ibu Kota Nusantara (IKN) Sumbu Kebangsaan. Undergraduate thesis, Universitas Pembangunan Jaya.
This is the latest version of this item.
Text
Pendahuluan.pdf Download (241kB) |
|
Text
Abstrack.pdf Download (94kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (95kB) |
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (115kB) |
|
Text
Daftar Gambar.pdf Download (100kB) |
|
Text
Daftar Tabel.pdf Download (98kB) |
|
Text
Daftar Lampiran.pdf Download (98kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (111kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (188kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (100kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (158kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Download (1MB) |
|
Text
SPT-I-03-PERPUS-POB-02-F-06 Berita Acara Unggah Mandiri KTI Mahasiswa (1).pdf Download (672kB) |
|
Text
2020091043-Zhafara Olinda Mufariihana Nugraha-Tugas Akhir (1).pdf Download (612kB) |
Abstract
Pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur bertujuan untuk mendukung transformasi ekonomi yang merata diseluruh Indonesia. Sebagai bagian dari upaya ini, perencanaan dan pengembangan sistem transportasi yang efisien dan berkelanjutan sangat penting. Penelitian ini berfokus pada analisis perencanaan sarana dan prasarana di koridor Bus Rapid Transit (BRT) Sumbu Kebangsaan IKN. Penelitian dilakukan dengan melakukan analisis perencanaan operasional, meliputi rute BRT, penentuan titik halte, jam operasional, pemilihan jenis dan kapasitas bus, desain halte BRT, dan penentuan tarif. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, rute BRT dirancang sepanjang 6 kilometer dengan 18 titik halte. Sistem ini dioperasikan selama 17 jam setiap hari, mulai pukul 06.00 hingga 22.00, dengan frekuensi layanan yang disesuaikan untuk jam sibuk dan non-sibuk. Bus listrik BYD tipe K-9 dengan kapasitas 60 penumpang. Desain halte BRT dirancang untuk menampung dua bus sekaligus dan dilengkapi fasilitas pendukung yang memadai. Perhitungan tarif berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) menghasilkan biaya per penumpang kilometer sebesar Rp. 1.825,72 dibulatkan menjadi Rp. 2.000. Benchmark dengan BRT Semarang dan Hong Kong menunjukkan bahwa meskipun BRT IKN memiliki skala yang lebih kecil, terdapat potensi besar untuk pengembangan di masa depan.
Item Type: | Karya Tulis Ilmiah (KTI) (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | BRT, Perencanaan Operasional |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi dan Desain > Teknik Sipil |
Depositing User: | Zhafara Olinda Mufariihana Nugraha |
Date Deposited: | 24 Jul 2024 00:55 |
Last Modified: | 24 Jul 2024 00:56 |
URI: | http://eprints.upj.ac.id/id/eprint/9236 |
Available Versions of this Item
-
Analisis Perencanaan Sarana dan Prasarana di Koridor Bus Rapid Transit (BRT) di Ibu Kota Nusantara (IKN) Sumbu Kebangsaan. (deposited UNSPECIFIED)
- Analisis Perencanaan Sarana dan Prasarana di Koridor Bus Rapid Transit (BRT) di Ibu Kota Nusantara (IKN) Sumbu Kebangsaan. (deposited 24 Jul 2024 00:55) [Currently Displayed]
Actions (login required)
View Item |