Raharjo, Bimo Jarot (2024) Pengaruh Subtitusi Agregat Buatan Fly Ash terhadap Kuat Lentur Beton. Undergraduate thesis, Universitas Pembangunan Jaya.
Text
Pendahuluan.pdf Download (939kB) |
|
Text
Abstract.pdf Download (381kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (414kB) |
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (469kB) |
|
Text
Daftar Gambar.pdf Download (373kB) |
|
Text
Daftar Tabel.pdf Download (667kB) |
|
Text
Daftar Lampiran.pdf Download (165kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (873kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (2MB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (2MB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (6MB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (404kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (822kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Download (2MB) |
|
Text
Berita Acara Unggah Mandiri.pdf Download (863kB) |
|
Text
Bukti Lolos Plagiarisme.pdf Download (229kB) |
Abstract
Limbah hasil pengolahan batu bara, yaitu fly ash dikategorikan sebagai limbah B3 yang masih bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan agregat kasar buatan menggunakan campuran alkalie activator guna mengurangi limbah dan memanfaatkannya. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan pengaruh agregat kasar buatan ini dengan agregat alami terhadap kuat lentur dan mengetahui workabiliity campuran pada beton menggunakan agregat kasar buatan dan beton dengan agregat alami. Metode yang digunakan untuk meneliti penelitian ini adalah menguji nilai slump pada sampel beton BA�A, BA-B1, BA-B2, dan BA-B3 untuk mengetahui workability campuran beton. Lalu untuk kuat lentur beton akan dibandingkan hasilnya dari pengaruh campuran agregat. Hasil uji slump pada sampel BA-B2 dan BA-B3 merupakan yang terttinggi dengan nilai 120 mm, cenderung encer. Artinya campuran tersebut memiliki workability yang bagus dan mudah untuk diaplikasikan pada campuran beton. Sedangkan BA-A memiliki nilai slump sebesar 110 mm, merupakan yang terendah dari semua sampel. Hasil kuat lentur beton pada sampel BA-B3 merupakan yang paling maksimal, yaitu sebesar 5,08 Mpa. Perbedaan dari sampel BA-A sebesar 25,65%, dimana hasil kuat lentur dari sampel BA-A adalah 3,77 Mpa. Hal tersebut dipengaruhi oleh bentuk agregat yang bulat sehingga dapat menahan gaya lebih maksimal dibandingkan dengan agregat alami(Burhanuddin, 2016).
Item Type: | Karya Tulis Ilmiah (KTI) (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi dan Desain > Teknik Sipil |
Depositing User: | Bimo Jarot Raharjo |
Date Deposited: | 24 Jul 2024 06:11 |
Last Modified: | 24 Jul 2024 06:14 |
URI: | http://eprints.upj.ac.id/id/eprint/9263 |
Actions (login required)
View Item |