Aplabatansa, Claudia Tari (2024) Pemaknaan Pendidikan Karakter melalui Refleksi Diri dalam Film pada Kalangan Pendidik (Analisis Resepsi Film Budi Pekerti pada Guru SMA/SMK Sederajat). Undergraduate thesis, Universitas Pembangunan Jaya.
Text
Pendahuluan.pdf Download (953kB) |
|
Text
Abstract.pdf Download (287kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (287kB) |
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (296kB) |
|
Text
Daftar Gambar.pdf Download (387kB) |
|
Text
Daftar Tabel.pdf Download (286kB) |
|
Text
Daftar Lampiran.pdf Download (286kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (537kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (572kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (312kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (757kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (404kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (486kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Download (3MB) |
|
Text
SPT-I-03-PERPUS-POB-02-F-06 Berita Acara Unggah Mandiri KTI Mahasiswa.pdf Download (760kB) |
|
Text
Bukti Lolos Plagiarisme.pdf Download (1MB) |
Abstract
Perkembangan teknologi komunikasi memengaruhi pendidikan karakter di era digital. Film Budi Pekerti menggambarkan dampak media sosial dan pentingnya refleksi diri dalam membentuk karakter. Penelitian bertujuan mengetahui bagaimana pemakanaan pendidikan karakter dengan metode refleksi diri yang dilakukan oleh tokoh utama dalam film yang berprofesi sebagai Guru BK. Penelitian menggunakan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif dengan metode analisis resepsi dari Stuart Hall. Preferred reading penelitian adalah pentingnya Pendidikan refleksi diri di era komunikasi digital. Hasil penelitian menunjukan, posisi pemaknaan kelima informan berada pada posisi oposisi. Mereka menilai secara kritis cara eksekusi yang dilakukan oleh Bu Prani dan tidak setuju. Faktor paling berpengaruh dalam menentukan pemakanaan adalah faktor profesi sebagai Guru. Beberapa hal terkait pengalaman informan sebagai Guru turut memengaruhi adalah durasi pengalaman mengajar. Posisi dominan hegemoni tidak ditemukan karena tidak ada informan yang setuju sepenuhnya dengan pesan utama dalam film. Posisi negosiasi juga tidak ditemukan karena kelima informan tidak ada yang setuju dengan argumen lain yang membuat mereka bisa memaklumi. Temuan menarik, tiga dari lima informan menggunakan istilah “konsekuensi logis” dan “disiplin positif” sebagai bahasa yang baik untuk memberikan pendidikan karakter kepada murid-muridnya. Kemudian, para informan berlatar suku Dayak menilai dalam film ada refleksi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai suku Dayak. Kata kunci : Pendidikan Karakter, Refleksi diri, Film Budi Pekerti
Item Type: | Karya Tulis Ilmiah (KTI) (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pemaknaan Pendidikan Karakter |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare L Education > L Education (General) L Education > LA History of education L Education > LG Individual institutions (Asia. Africa) N Fine Arts > N Visual arts (General) For photography, see TR |
Divisions: | Fakultas Humaniora dan Bisnis > Prodi Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Claudia Tari Aplabatansa |
Date Deposited: | 31 Jul 2024 05:05 |
Last Modified: | 31 Jul 2024 05:06 |
URI: | http://eprints.upj.ac.id/id/eprint/9413 |
Actions (login required)
View Item |