Chandra, Michael Steven (2024) Penggambaran Prinsip Deep Ecology pada Film Avatar (Analisis Isi Kualitatif Film Avatar 2009 dan Avatar: The Way of Water 2022). Undergraduate thesis, Universitas Pembangunan Jaya.
Text
Pendahuluan.pdf Download (890kB) |
|
Text
Abstract.pdf Download (411kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (411kB) |
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (116kB) |
|
Text
Daftar Gambar.pdf Download (469kB) |
|
Text
Daftar Tabel.pdf Download (405kB) |
|
Text
Daftar Lampiran.pdf Download (21kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (503kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (472kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (565kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (2MB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (484kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (554kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Download (3MB) |
|
Text
Berita Acara Unggah Mandiri.pdf Download (288kB) |
Abstract
Isu lingkungan seperti deforestasi, penambangan ilegal, overfishing, dan perusakan ekosistem laut merupakan fenomena yang sudah terjadi dalam beberapa puluh tahun lalu. Film animasi yang mengangkat isu lingkungan serta kebudayaan suku pedalaman masih sangat minim pada industry perfilman. Film Avatar 2009 menceritakan tentang hutan pandora yang ingin direbut kekuasaannya oleh RDA Corporation. Film Avatar 2022 menceritakan tentang bagaimana RDA Corporation kembali untuk menangkap Jake dan mereka mengancam suku perairan pandora, Metkayina. Seluruh tindakan yang dilakukan dan ditampilkan pada setiap karakter dalam kedua sekuel film Avatar menggambarkan kedelapan prinsip deep ecology. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggambaran prinsip deep ecology pada scene-scene kedua sekuel film Avatar. Teori komunikasi lingkungan Robert Cox menjadi peranan utama dalam mengelaborasikan 8 prinsip deep ecology yang ada pada film avatar dengan isu lingkungan yang terjadi secara realita. 8 prinsip deep ecology meliputi seperti Inherent Value, Diversity, Vital Needs, Population, Human Interference, Policy Change, Quality of Life, dan Obligation of Action. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivisme dan metode analisis isi kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan 26% adegan film yang menggambarkan prinsip deep ecology dengan kategori human interference, diversity dan obligation of action yang paling dominan. Karena ketiga kategori tersebut berkaitan dengan fungsi media film sebagai awarness bagi audiensnya terhadap isu lingkungan yang terjadi, bagaimana cara mengatasinya dan bagaimana etika lingkungan hidup diterapkan.
Item Type: | Karya Tulis Ilmiah (KTI) (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Deep Ecology, Film, Isu Lingkungan, Analisis Isi Kualitatif |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Fakultas Humaniora dan Bisnis > Prodi Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Michael Steven Chandra |
Date Deposited: | 13 Feb 2024 10:54 |
Last Modified: | 13 Feb 2024 10:55 |
URI: | http://eprints.upj.ac.id/id/eprint/7960 |
Actions (login required)
View Item |