Andrawina, Alana (2024) Penggambaran Karakter Disabilitas di Film Animasi (Analisis Isi Kualitatif Enam Karakter Disabilitas di Film Animasi Anak-Anak Periode 2016 - 2023). Undergraduate thesis, Universitas Pembangunan Jaya.
Text
PENDAHULUAN.pdf Download (271kB) |
|
Text
ABSTRACT.pdf Download (99kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (61kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (95kB) |
|
Text
DAFTAR GAMBAR.pdf Download (177kB) |
|
Text
DAFTAR TABEL.pdf Download (81kB) |
|
Text
DAFTAR LAMPIRAN.pdf Download (80kB) |
|
Text
BAB I (1).pdf Download (338kB) |
|
Text
BAB II (2).pdf Download (392kB) |
|
Text
BAB III (1).pdf Download (224kB) |
|
Text
BAB IV (1).pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (71kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (155kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (719kB) |
|
Text
BERITA ACARA UNGGAH MANDIRI KTI MAHASISWA.pdf Download (276kB) |
|
Text
BUKTI LOLOS SIMILARITY.pdf Download (668kB) |
Abstract
Film berpotensi membentuk persepsi dan sikap positif terhadap penyandang disabilitas. Namun selama ini karakter disabilitas di film justru digambarkan dengan narasi untuk menimbulkan rasa iba ataupun humor dari penonton. Sehingga penting mengetahui bagaimana karakter disabilitas digambarkan di film animasi yang populer di kalangan anak-anak. Untuk itu penelitian ini menggunakan metode analisis isi kualitatif dalam menganalisis 6 karakter disabilitas antara lain Ijat (Serial Upin Ipin), Nobita (Film Doraemon), Autumn (Serial Lego Friends), Dory (Film Finding Dory), Massimo (Film Luca) dan Nussa (Serial Nussa dan Rara). Alat ukur penelitian ini menggunakan indikator meliputi jenis medium pesan, jenis disabilitas karakter, jenis kelamin karakter, posisi karakter dan bentuk penggambaran karakter disabilitas. Temuan penelitian menunjukkan pertama, jenis medium yang digunakan menyampaikan karakter disabilitas adalah film dan serial animasi. Kedua, jenis disabilitas meliputi disabilitas fisik dan non fisik terkait gangguan psikologis. Ketiga, karakter disabilitas lebih banyak digambarkan berjenis kelamin laki-laki. Keempat, mayoritas posisi karakter disabilitas yang ditampilkan dalam film merupakan karakter utama. Kelima, bentuk penggambaran karakter disabilitas dilakukan secara tradisional maupun progresif. Menariknya, penggambaran progresif digunakan pada jenis disabilitas fisik, sedang karakter disabilitas jenis non fisik justru digambarkan dalam bentuk tradisional. Hal ini diduga karena jenis disabilitas non fisik sulit untuk dipahami anak-anak.
Item Type: | Karya Tulis Ilmiah (KTI) (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Disabilitas, Animasi, Anak-anak, Film, Progresif |
Subjects: | A General Works > AS Academies and learned societies (General) L Education > LB Theory and practice of education > LB2300 Higher Education |
Divisions: | Fakultas Humaniora dan Bisnis > Prodi Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Alana Andrawina |
Date Deposited: | 21 Jan 2025 06:42 |
Last Modified: | 21 Jan 2025 06:43 |
URI: | http://eprints.upj.ac.id/id/eprint/10344 |
Actions (login required)
View Item |