Perancangan SLB Disabilitas Sensorik dengan Pendekatan Arsitektur Multisensori di Kabupaten Bogor

Putri, Nabiila Yulianni (2025) Perancangan SLB Disabilitas Sensorik dengan Pendekatan Arsitektur Multisensori di Kabupaten Bogor. Undergraduate thesis, Universitas Pembangunan Jaya.

[img] Text
1 PENDAHULUAN.pdf

Download (1MB)
[img] Text
2 ABSTRACT.pdf

Download (210kB)
[img] Text
3 ABSTRAK.pdf

Download (150kB)
[img] Text
4 DAFTAR ISI.pdf

Download (173kB)
[img] Text
5 DAFTAR GAMBAR.pdf

Download (195kB)
[img] Text
6 DAFTAR TABEL.pdf

Download (144kB)
[img] Text
7 DAFTAR LAMPIRAN.pdf

Download (197kB)
[img] Text
8 BAB I.pdf

Download (329kB)
[img] Text
9 BAB II.pdf

Download (2MB)
[img] Text
10 BAB III.pdf

Download (995kB)
[img] Text
11 BAB IV.pdf

Download (1MB)
[img] Text
12 BAB V.pdf

Download (2MB)
[img] Text
13 BAB VI.pdf

Download (167kB)
[img] Text
14 DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (226kB)
[img] Text
15 LAMPIRAN.pdf

Download (6MB)
[img] Text
BERITA ACARA UNGGAH MANDIRI.pdf

Download (342kB)
[img] Text
BUKTI LOLOS PLAGIARISME.pdf

Download (2MB)

Abstract

Berdasarkan data Kemenkes tahun 2023, penyandang disabilitas sensorik, yang mencakup gangguan pada fungsi pancaindra seperti tuna rungu, tuna netra, dan tuna wicara, merupakan kelompok disabilitas terbanyak di Indonesia. Kabupaten Bogor, sebagai salah satu daerah penyangga ibu kota, memiliki jumlah penyandang disabilitas sensorik yang cukup tinggi, namun akses terhadap pendidikan inklusif masih menghadapi berbagai kendala. Minimnya jumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) dan keterbatasan fasilitas menjadi hambatan utama dalam menyediakan pendidikan yang memadai. Selain itu, distribusi geografis SLB yang tidak merata menyebabkan siswa harus menempuh jarak yang jauh dan biaya transportasi yang tinggi, sehingga menambah beban bagi orang tua dan mengurangi efektivitas proses belajar. Perancangan SLB disabilitas sensorik di Kabupaten Bogor dengan pendekatan arsitektur multisensori dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Lokasi perancangan berada di Jalan M.H. Thamrin, Citaringgul, Babakan Madang. Tapak dipilih karena memiliki aksesibilitas baik, berada di daerah penyangga ibu kota, dekat dengan fasilitas kesehatan, dan lingkungan yang kondusif untuk proses pembelajaran. Pendekatan multisensori dalam desain diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam mengenali dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar melalui stimulasi indra yang berfungsi baik, sekaligus mendukung kemandirian siswa. Dengan dilengkapi fasilitas asrama, SLB ini juga dapat mengakomodasi siswa dari berbagai daerah, meningkatkan efisiensi waktu dan akses pendidikan. Rancangan ini diharapkan dapat menjadi model solusi bagi pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan untuk penyandang disabilitas sensorik di Indonesia.

Item Type: Karya Tulis Ilmiah (KTI) (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Disabilitas Sensorik, SLB, Arsitektur Multisensori
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Fakultas Teknologi dan Desain > Arsitektur
Depositing User: Nabiila Yulianni Putri
Date Deposited: 30 Jul 2025 01:40
Last Modified: 30 Jul 2025 01:42
URI: http://eprints.upj.ac.id/id/eprint/11653

Actions (login required)

View Item View Item